Sastra Inggris memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap perkembangan sastra di seluruh dunia. Dari karya-karya klasik yang ditulis oleh para penulis seperti William Shakespeare dan Charles Dickens hingga penulis kontemporer seperti Salman Rushdie dan Zadie Smith, sastra Inggris telah membentuk cara pandang banyak budaya dan masyarakat. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana sastra Inggris tidak hanya mencerminkan keadaan zamannya, tetapi juga memberikan inspirasi dan bentuk bagi sastra global.
Sastra Inggris klasik, yang meliputi karya-karya dari Shakespeare, Jane Austen, dan Charles Dickens, tidak hanya menjadi fondasi sastra Inggris tetapi juga memengaruhi penulis di seluruh dunia. Shakespeare, misalnya, dianggap sebagai salah satu dramawan terbesar dalam sejarah. Karya-karyanya, seperti “Hamlet” dan “Romeo and Juliet,” tidak hanya menarik perhatian pembaca dan penonton di Inggris, tetapi juga diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Tema-tema universal yang diangkatnya—cinta, pengkhianatan, ambisi—tetap relevan dan menginspirasi penulis di berbagai belahan dunia.
Dickens, dengan karakter-karakternya yang hidup dan kritik sosial yang tajam, memengaruhi banyak penulis realis di abad ke-19 dan ke-20. Karya-karya seperti “Great Expectations” dan “A Tale of Two Cities” menggambarkan tantangan sosial dan kemanusiaan yang dapat ditemukan di banyak negara. Melalui narasi yang kuat, Dickens mengajak pembaca untuk mempertimbangkan realitas masyarakat mereka sendiri, menjadikan karyanya penting dalam literatur dunia.
Sastra Inggris juga berkontribusi pada perkembangan novel modern. Penulis seperti Virginia Woolf dan James Joyce memperkenalkan teknik naratif baru yang mengubah cara cerita diceritakan. Woolf, melalui karyanya seperti “Mrs. Dalloway” dan “To the Lighthouse,” menggunakan aliran kesadaran untuk mengeksplorasi psikologi karakter dan pengalaman sehari-hari. Teknik ini menginspirasi banyak penulis di Eropa dan Amerika, mengarah pada perkembangan sastra modernis yang menekankan subjektivitas dan kompleksitas pikiran manusia.
James Joyce, dengan novel monumental “Ulysses,” menciptakan struktur naratif yang berani dan inovatif. Karya ini mengubah cara penulis lain, seperti Gabriel García Márquez dan Haruki Murakami, memandang waktu, ruang, dan narasi. Keterhubungan antara karakter dan realitas yang diciptakan oleh Joyce mendorong penulis untuk mengeksplorasi tema-tema serupa dalam konteks budaya mereka sendiri.
Sastra Inggris tidak hanya mempengaruhi penulis dari negara-negara berbahasa Inggris tetapi juga dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa. Penulis Latin Amerika, seperti Julio Cortázar dan Mario Vargas Llosa, dipengaruhi oleh gaya dan tema sastra Inggris. Karya-karya mereka sering menggabungkan elemen realisme magis dengan pendekatan naratif yang terinspirasi oleh novel-novel Inggris.
Begitu pula dengan penulis Afrika seperti Chinua Achebe dan Ngũgĩ wa Thiong’o. Karya Achebe, seperti “Things Fall Apart,” merupakan respon terhadap kolonialisme dan mengadopsi struktur naratif yang terinspirasi oleh sastra Inggris. Dalam hal ini, sastra Inggris memberikan kerangka bagi penulis untuk menceritakan kisah-kisah lokal dengan suara yang kuat dan relevan.
Sastra Inggris juga berperan penting dalam perkembangan sastra postkolonial. Penulis seperti Salman Rushdie dan Arundhati Roy mengeksplorasi tema identitas, diaspora, dan pergeseran budaya dalam konteks pascakolonial. Rushdie, dalam karyanya “Midnight’s Children,” menggunakan unsur-unsur magis untuk menceritakan sejarah India pascakolonial dan dampaknya terhadap identitas individu.
Karya Roy, seperti “The God of Small Things,” mencerminkan realitas sosial dan budaya di India, sambil berakar pada tradisi sastra Inggris. Keduanya menunjukkan bagaimana sastra Inggris dapat digunakan untuk menggali isu-isu kompleks yang dihadapi masyarakat pascakolonial, menciptakan jembatan antara budaya dan sastra.
Sastra Inggris kontemporer semakin mencerminkan keragaman suara dan pengalaman. Penulis seperti Zadie Smith, Chimamanda Ngozi Adichie, dan Kazuo Ishiguro membawa perspektif baru dan suara yang beragam ke dalam sastra Inggris. Zadie Smith, melalui karyanya “White Teeth,” mengeksplorasi tema multikulturalisme dan identitas di Inggris, memberikan gambaran yang lebih luas tentang pengalaman manusia.
Chimamanda Ngozi Adichie, dalam karya-karya seperti “Half of a Yellow Sun,” menggambarkan pengalaman Nigeria selama perang saudara dengan kepekaan yang mendalam. Karya-karya ini tidak hanya memberikan wawasan ke dalam budaya mereka tetapi juga membentuk cara pandang pembaca di seluruh dunia terhadap isu-isu sosial dan politik.
Pengaruh sastra Inggris juga terlihat dalam banyak adaptasi ke bentuk media lain, seperti film dan teater. Karya-karya Shakespeare, misalnya, terus diadaptasi dan dipentaskan di seluruh dunia. Adaptasi ini tidak hanya membawa cerita-cerita klasik ke audiens baru tetapi juga memungkinkan interpretasi dan eksplorasi tema-tema yang relevan dalam konteks modern.
Intertekstualitas, yaitu cara karya sastra saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lain, juga merupakan aspek penting dari pengaruh sastra Inggris. Penulis sering kali merujuk pada karya-karya klasik dalam ciptaan mereka, menciptakan dialog antara teks dan penulis dari berbagai tradisi. Hal ini memperkaya pemahaman pembaca tentang bagaimana sastra berkembang dan beradaptasi seiring waktu.
Sastra Inggris memiliki pengaruh yang mendalam dan luas terhadap sastra dunia. Dari warisan klasik yang abadi hingga suara-suara kontemporer yang inovatif, karya-karya ini telah membentuk cara penulis dan pembaca memandang dunia. Melalui eksplorasi tema-tema universal dan lokal, sastra Inggris tidak hanya mencerminkan masyarakatnya tetapi juga menciptakan jembatan bagi penulis di seluruh dunia untuk berbagi pengalaman mereka. Dalam perjalanan sastra, pengaruh Inggris tetap relevan, mendorong kita untuk terus menjelajahi, memahami, dan merayakan keragaman suara dalam sastra global.
Sumber :
“The Cambridge History of English Literature”
“The Impact of English Literature on World Literature” dalam jurnal Comparative Literature Studies