Pengaruh Revolusi Industri terhadap Sastra Inggris: Transformasi dari Pedesaan ke Urban

Revolusi Industri, sebuah periode transformasi dramatis dari ekonomi berbasis pertanian menuju industri manufaktur, tidak hanya mengubah lanskap sosial dan ekonomi Inggris, tetapi juga meninggalkan jejak yang dalam pada dunia sastra. Perubahan drastis dalam kehidupan masyarakat akibat industrialisasi melahirkan tema-tema baru, gaya penulisan yang unik, dan perspektif yang berbeda dalam karya sastra Inggris.

Perubahan Lanskap Sosial dan Dampaknya pada Sastra :

  • Urbanisasi Massal: Migrasi besar-besaran dari pedesaan ke kota menciptakan kelas pekerja baru yang hidup dalam kondisi yang sangat berbeda. Sastra mulai merefleksikan realitas keras kehidupan perkotaan, seperti kemiskinan, eksploitasi, dan ketidaksetaraan sosial. Novel-novel Charles Dickens, misalnya, menyoroti kondisi mengerikan di pabrik-pabrik dan kehidupan kumuh di kota-kota besar.
  • Industrialisasi dan Alienasi: Proses industrialisasi yang cepat mengubah hubungan manusia dengan alam dan pekerjaan. Banyak pekerja merasa teralienasi dari hasil kerja mereka dan kehilangan makna hidup. Sentimen ini tercermin dalam karya-kastra realis, seperti novel-novel karya George Eliot, yang mengeksplorasi dampak dehumanisasi akibat industrialisasi.
  • Pertumbuhan Kelas Menengah: Munculnya kelas menengah baru yang lebih berpendidikan dan memiliki waktu luang yang lebih banyak. Hal ini mendorong perkembangan novel sebagai bentuk hiburan dan mencerahkan. Novel-novel Victoria, seperti karya Jane Austen, seringkali menggambarkan kehidupan dan dinamika sosial kelas menengah.

Tema-tema Baru dalam Sastra Inggris :

  • Kritik Sosial: Sastra menjadi wadah bagi para penulis untuk mengkritik kondisi sosial yang tidak adil akibat industrialisasi. Novel-novel realis dan naturalis seringkali menyoroti masalah-masalah seperti eksploitasi anak-anak, polusi, dan ketidaksetaraan gender.
  • Urbanisme: Kota menjadi latar utama dalam banyak karya sastra. Penulis menggambarkan kehidupan kota yang sibuk, bising, dan penuh kontras. Novel-novel seperti “Oliver Twist” karya Charles Dickens memberikan gambaran hidup di kota London yang penuh dengan kemiskinan dan kejahatan.
  • Perubahan Nilai: Nilai-nilai tradisional yang terkait dengan kehidupan pedesaan mulai terkikis. Sastra mulai mengeksplorasi tema-tema baru seperti individualisme, materialisme, dan perubahan moral.

Gaya Penulisan yang Berkembang :

  • Realisme: Gaya penulisan realis menjadi dominan, dengan fokus pada penggambaran kehidupan sehari-hari secara akurat dan detail. Penulis realis berusaha untuk menghindari romantisme dan memberikan gambaran yang objektif tentang realitas sosial.
  • Naturalisme: Ekstrem dari realisme, naturalisme menekankan pengaruh lingkungan dan faktor biologis terhadap perilaku manusia. Penulis naturalis seringkali menggambarkan kehidupan yang keras dan penuh penderitaan.

Kesimpulan

Revolusi Industri telah memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan sastra Inggris. Perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang radikal melahirkan tema-tema baru, gaya penulisan yang unik, dan perspektif yang berbeda dalam karya sastra. Sastra Inggris pada periode ini menjadi cerminan dari perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat dan memberikan kita pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas kehidupan manusia dalam era industrialisasi.

Sumber :

“The Industrial Revolution and the British Novel”

“Industrialization and Literature: A Study of the Changes in English Literature in the Nineteenth Century”

a