Universitas Teknokrat Indonesia, sebagai PTS terbaik se-ASEAN, menyelenggarakan rangkaian kegiatan Center of Excellence (CoE) di Kabupaten Way Kanan. Program ini mencakup penandatanganan kerja sama, pelatihan digital, dan pengenalan berbagai teknologi modern kepada masyarakat dan pelajar.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Universitas Teknokrat Indonesia dan melibatkan pemerintah Desa Negara Batin, pelaku UMKM, siswa SMKN 1 Negara Batin, serta sejumlah tim CoE dari berbagai bidang, seperti CoE Entrepreneur, CoE Metaverse, CoE Smart Agriculture, CoE Renewable Energy, dan lainnya. Wakil Rektor Universitas Teknokrat, Dr. H. Mahathir Muhammad, S.E., M.M., turut hadir dan memberikan sambutan.
Program ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada Senin dan Selasa, 2–3 Desember 2024.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung di Desa Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.
Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan literasi teknologi, mendukung pemberdayaan desa, serta membantu siswa dan pelaku UMKM agar lebih adaptif terhadap perkembangan era digital, termasuk penerapan Metaverse dan teknologi ramah lingkungan.
Berbagai aktivitas dilaksanakan secara paralel oleh tim CoE Teknokrat, di antaranya:
Penandatanganan MoU dan Implementation Agreement antara Teknokrat dan Pemerintah Desa Negara Batin.
Pelatihan digitalisasi UMKM oleh CoE Entrepreneur.
Pengenalan teknologi Metaverse untuk pemasaran digital dan pelestarian budaya oleh CoE Metaverse.
Penerapan teknologi pakan ikan otomatis oleh CoE Smart Agriculture.
Pengenalan aplikasi sistem informasi desa oleh CoE Software Development.
Pemetaan lahan perkebunan dengan drone oleh CoE Robotics and Automation.
Lokakarya pembuatan lampu daur ulang berbasis tenaga surya oleh CoE Renewable Energy.
Pelatihan public speaking dan penerapan Metaverse School untuk pelajar SMKN 1 Negara Batin oleh CoE Literature, Culture and Education dan CoE Metaverse.
Wakil Rektor Dr. Mahathir Muhammad menyampaikan apresiasi atas antusiasme semua pihak yang terlibat. Ia menegaskan bahwa seluruh bentuk pengabdian ini harus bersifat konkret dan berdaya guna langsung bagi masyarakat serta generasi muda desa.